Stabilitas Oke Xpander Cross |
Bukanlah hal utopis mendamba mobil pelancong di bermacam lanskap jalanan. Korelasinya lagi dengan utilitas dan banderol yang ditawarkan. Belakangan kian banyak produsen menjajakan kendaraan bergenre MPV crossover. Atau sebut saja mobil keluarga tujuh penumpang yang di-SUV-kan. Salah satunya Mitsubishi Xpander Cross, punya banderol relatif tinggi dari deret lawan sekelas.
Label harga tertera, mulai Rp 272,7 juta sampai Rp 292,7 juta. Angka itu di atas rata-rata, bahkan kasta tertinggi sudah melampaui banderol medium SUV Cina bermesin turbo. Tapi jujur saja, segmentasi hanyalah cara asosiasi untuk memilah data penjualan. Dan zaman sekarang perpektif konsumen berubah. Bukan lagi mencari jenis model, melainkan dengan genggaman dana sekian, bisa mendapat opsi mobil apa saja.
First Impresi Xpander Cross |
Mitsubishi xpander driving impression
Dan pilihan paling mahal itulah (Premium Package AT) yang diuji. Maka disibak antara harga ditawarkan dengan poin-poin terkandung di dalamnya. Sensasi berkendara lintas alam bersama Xpander Cross.
Fasilitas Interior di Xpander Cross |
Ground clearance Xpander Cross |
Xpander Cross
Kurang pas kalau hanya dites di jalan biasa. Selanjutnya Xpander Cross dibawa ke medan agak berlumpur dan semi off-road di Buperta Cibubur. Di sini yang jadi catatan ialah center of gravity tatkala harus menekuk setir ekstrem. Sebaiknya pahami betul sampai batas mana ia bisa diajak begitu. Sebab kakinya begitu jenjang dari rival sekelas, rata-rata 200 mm.
Pilihan Warna Xpander Cross |
Dirasa saat bercengkerama di lahan semi off-road ialah bantingan suspensi agak keras. Ia lebih stiff dari Xpander biasa. Namun pengaturan kompresi dan rebound Xpander Cross masih dalam batas kekerasan yang wajar dan nyaman. Di medan ini, Xpander Cross diajak rekan untuk merasakan itu. Ia pun mengamini, kalau guncangan dan redaman suspensi masih bisa ditolerir tubuh. Tak bikin sampai mual dan masih bisa berbincang santai. Penumpang depan tetap bisa bersolek muka atau berdandan (make-up), walau mobil bergerak 30 km/jam di jalan tak beraspal.
Respons Mesin
Interior Lapang Kabin Penumpang Xpander Cross |
Xpander Cross Engine
Saat melibas tanjakan, torsi 141 Nm sangat akomodatif menghadapi itu. Meski faktanya ia berpenggerak roda depan. Model transmisi konvensional 4-speed memang lebih cocok dipadu mesin 1,5-liter MIVEC ini. Mungkin bila dipasang CVT, bakal jauh lebih lemot. (Sumber) Kemudian bila mobil melesat kontinu 100 km/jam, putaran mesin berada di 2.500 rpm. Jadi, gerak naik turun piston tak kerja keras.
Cruise Control Xpander Cross |
Hasilnya konsumsi bahan bakar yang masuk akal. Di jalanan perkotaan lebih dari 100 km, layar MID memunculkan catatan bahan bakar 10,1 km/liter. Sementara untuk melancong ke luar kota via jalan tol bisa dicapai 14 km/liter. Salah satu yang bikin irit ialah sering memakai cruise control. Tinggal tekan tombol itu di kanan setir kemudian set ke bawah, atur kecepatan sesuai kebutuhan. Mobil melesat tanpa injak pedal gas. Jelas bermanfaat menekan konsumsi bahan bakar dan menjaga putaran mesin bekerja optimal.
"Capaian angka BBM pastinya amat relatif. Bergantung dari cara membawa kendaraan dan Isi barang di kabin termasuk kondisi kemacetan jalan".
Setidaknya hasil yang didapat bisa menjadi acuan Anda. Nah, sejatinya kenikmatan berkendara Xpander Cross tak hanya dari dua aspek: suspensi dan mesin. Tapi jua peranti-peranti lain pendukung kestabilan serta keasyikan berkendara.
Xpander Cross Dynamic Shield
Dynamic Shield |
Kesimpulan
Jadi wajar saja bila pabrikan membanderol unit lebih tinggi dari Ultimate, diikuti kelengkapan fitur. Ujung-ujungnya harus dilihat dari kebutuhan Anda dan jumlah finansial untuk menebus barang anyar ini. Pilihan malah makin gampang dengan banyak varian. Kalau mau yang terjangkau ya ambil Xpander reguler seperti Sport atau Exceed. Syukur bila dana tersedia berlebih lalu pengin mobil untuk bertualang, ada versi Cross. Toh durabilitas mobil Tiga Berlian bukan produk inferior. Keputusan tetap ada di tangan Anda.
Xpander Cross Premium |