Interior Mewah Dan Sport didalam Kabin Depan Eclipse Cross |
Di tengah larisnya penjualan Xpander, Pajero Sport, dan Triton, Mitsubishi tak mau ketinggalan di segmen SUV "crossover” urban.
Mitsubishi Eclipse Cross pun didatangkan untuk bertempur di segmen yang kian ramai ini.
Di tengah larisnya penjualan Xpander, Pajero Sport, dan Triton, Mitsubishi tak mau ketinggalan di segmen SUV crossover urban.
Dengan mendatangkan Mitsubishi Eclipse Cross, pabrikan berlambang tiga berlian ini siap bertempur di segmen dengan rentang harga mendekati Rp 500 juta.
Dengan rentang harga tersebut untuk crossover berukuran menengah dengan dua baris tempat duduk, ini adalah zona emosional yang berorientasi gaya hidup. Calon pembeli yang diincar adalah mereka yang sudah tak begitu mementingkan kepraktisan, tetapi lebih mengutamakan citra, fitur, dan emosi positif saat berkendara.
”Ini segmen yang sangat niche. Calon konsumennya bukan lagi mereka yang masih membutuhkan kepraktisan, melainkan lebih ke gaya hidup. Rata-rata pembelinya sudah memiliki mobil lain dan sudah memiliki buying power yang cukup,” ujar Imam Choeru Yahya, Executive General Manager Sales and Marketing Division PT Mitsubishi Motors Kramayudha Sales Indonesia (MMKSI), di Bali, Selasa (4/2/2020).
Eclipse Cross Mitsubishi |
Untuk bertarung di segmen yang kian ramai ini, Mitsubishi membekali Eclipse Cross dengan desain yang mutakhir. Bahkan bisa dibilang, desain crossover urban ini paling progresif dibandingkan model-model mobil produksi Mitsubishi lainnya.
Perhatikan saja tarikan garis-garisnya yang tegas dan meruncing, yang miring ke atas dari depan ke buritan. Mengesankan posisi mobil merunduk yang agresif. Demikian pula wajahnya yang telah menerapkan desain khas dynamic shield Mitsubishi dengan harmonis.
Di buritannya yang tinggi, kaca belakangnya telah menerapkan desain split, yakni terdapat dua bagian kaca belakang. Bagian atas yang miring menyambung ke atap dan bagian di bawah reflektor lampu belakang berupa kaca tegak. Desain serupa mengingatkan pada desain kaca belakang Honda CR-Z.
Pemasangan velg alloy berdiameter 18 inci dengan ban berukuran 225/55R18 turut menambah kesan gagah dan progresif mobil ini.
Walau memang jika tidak hati-hati, begitu banyaknya garis dan sudut tajam pada desain eksterior mobil ini bisa membuat orang berpendapat telah terjadi gejala overdesain.
Namun secara umum, tampilan Mitsubishi Eclipse Cross ini masih bisa dinikmati sekaligus unik dan berbeda di jalanan.
Interior konservatif
Interior Kabin Sporty |
Namun, kisah berbeda ditemui saat kita membuka pintu dan masuk ke interior mobil yang diluncurkan perdana di dunia pada Geneva Motor Show 2017 ini. Desain interior mobil ini bisa dikatakan masih konservatif, terutama di bagian dasbor.
Mulai dari desain lubang hawa AC, tombol-tombol pengatur fungsi climate control, tombol pengatur posisi kursi elektronik, hingga tombol-tombol central door lock dan power window, semuanya seperti mobil yang diproduksi dekade silam.
Panel instrumen utama pun masih analog dengan jarum-jarum, tak ada display digital kecuali pada kotak MID (multi-information display) berukuran mini di antara takometer dan spidometer. Desain MID ini pun serupa dengan yang terpasang di Mitsubishi Xpander ataupun mobil-mobil Mitsubishi lain.
Tanda-tanda kemutakhiran interior mobil ini hanya terlihat pada head unit yang sudah mengadopsi layar sentuh (touchscreen) di bagian tengah atas dasbor. Berbagai fitur hiburan dan setting mobil bisa diakses di layar ini. Fitur konektivitas Apple Car Play pun sudah menjadi standar sehingga berbagai aplikasi navigasi atau hiburan bisa langsung ditayangkan di layar tersebut.
Selain itu, mobil yang dipasarkan dengan tiga pilihan harga, mulai dari Rp 481 juta hingga Rp 486 juta (bergantung warna mobil, on the road Jakarta), ini juga telah dilengkapi head-up display (HUD) yang sangat membantu dalam membaca informasi esensial saat mobil melaju, seperti kecepatan hingga berbagai peringatan bahaya.
Power Panoramic Sunroof Eclipse Cross |
Walau demikian, HUD pada Eclipse Cross masih mengadopsi model lipat dengan sebuah layar transparan keluar dari bagian atas dasbor di belakang roda kemudi saat mobil dinyalakan. Di layar tambahan itulah berbagai informasi penting tadi dipantulkan, bukan langsung di kaca mobil seperti pada sistem HUD yang lebih canggih.
Perbedaan warna antara kaca depan dan layar lipat HUD ini kadang-kadang membuat pandangan ke depan justru terdistraksi. Oleh sebab itu, memilih untuk menonaktifkan HUD ini dalam kondisi-kondisi tertentu, terutama saat berjalan di siang hari dalam kondisi lalu lintas padat.
Untung saja ada tombol untuk mengaktifkan dan menonaktifkan fitur ini secara manual. Demikian juga tombol untuk mengatur posisi pantulan informasi dan kecerahannya, semua bisa diakses langsung samping kanan roda kemudi dengan mudah tanpa harus mencari-cari di menu setting di layar utama.
Terlepas dari berbagai konservatisme interior tersebut, Eclipse Cross sudah dibekali dengan berbagai fitur untuk membuatnya bisa bersaing di segmennya.
Contohnya sederet fitur keselamatan aktif, seperti blind spot warning (BSW), hill start assist (HSA), forward collision mitigation system (FCM), rear cross traffic alert (RCTA), active stability and traction control (ASTC), ultrasonic misacceleration mitigation system (UMS), sampai adaptive cruise control (ACC) yang bekerja sempurna saat uji di jalan tol.
Demikian juga dengan tujuh kantong udara di dalam kabin. Tak heran mobil ini mendapat bintang lima dalam skor keselamatan berkendara yang dilakukan ASEAN-NCAP (New Car Assessment Program).
Khas CVT
Eclipse Cross 1.5L Turbo |
Tiba giliran untuk mengajak mobil yang dihadirkan ke Indonesia hanya dalam varian Ultimate ini mengaspal di jalanan. Tombol start pun ditekan dan tuas transmisi pun dimasukkan ke posisi D. Pedal gas diinjak dan mobil berjalan dengan akselerasi sangat halus.
Sekali lagi, terjadi perbedaan antara ekspektasi perilaku mobil saat melihat desain eksteriornya yang agresif dan perilaku nyatanya di jalanan. Walaupun diberi nama seperti nama salah satu mobil sport legendaris Mitsubishi di masa lalu, tidak ada kesan sporty dari penyaluran tenaga mesin ke roda.
Usut punya usut, hal ini wajar belaka setelah mengetahui apa yang ada di balik kap mesin.
Eclipse Cross dibekali mesin bensin empat silinder bertipe 4B40 berteknologi DOHC, MIVEC, berkapasitas 1.5 liter (1.499 cc) yang dilengkapi turbo. Di lembar spesifikasi tertulis tenaga maksimum 150 PS tercapai pada putaran mesin 5.500 rpm dan torsi puncak 250 Nm tersedia di rentang 2.000-3.500 rpm.
Tenaga mesin ini disalurkan ke roda depan (front wheel drive/FWD) melalui transmisi CVT-INVECS III. Transmisi ini bisa dioperasikan ke mode manual dengan delapan tingkat percepatan. Perpindahan ”gigi” transmisi pun bisa dilakukan dengan paddle shift yang tertanam di belakang roda kemudi. Saat roda stir berputar, paddle shift ini tetap pada posisinya, membuat proses perpindahan gigi masih bisa dilakukan secara nyaman dan aman.
Transmisi CVT inilah yang membuat akselerasi terasa halus dan semuanya terasa nyaman, bukan sesuatu yang memicu adrenalin berkendara.
Eclipse Cross Crossover |
Bicara soal nyaman, acungan jempol juga perlu diberikan pada kekedapan kabin mobil ini. Wajar saja mengingat kaca kabin depan mobil ini telah menerapkan struktur double glass sehingga mumpuni dalam mencegah kebisingan di luar mobil masuk ke dalam kabin.
Kenyamanan penumpang ditambah dengan setelan suspensi khas Mitsubishi yang cenderung empuk mengalun walau suspensi pada Eclipse Cross ini tidak seempuk pada Pajero Sport atau Outlander PHEV yang pernah Kompas coba sebelumnya.
Duduk di dalam kabin pun terasa nyaman dan lega, terutama di bagian belakang yang memiliki ruang kepala berlimpah. Pemasangan dua kaca panoramic roof di atap pun menambah lega suasana kabin. Kenyamanan pengemudi dan penumpang depan juga ditambah dengan fitur pemanas kursi.
Pengendalian kemudi pun cukup mumpuni. Keberadaan strut bar pada suspensi depan cukup membuat mobil stabil saat melahap tikungan dalam kecepatan tinggi.
Dengan semua bekal ini, Eclipse Cross siap memainkan bertempur dengan para rivalnya di segmen medium urban crossover. Walau pertempuran ini tak bakal mudah, mengingat rival-rivalnya juga menawarkan kelebihan dan keunggulan masing-masing. Toyota C-HR, misalnya, menyediakan varian hybrid.
Sementara Mazda CX-30 yang baru pekan lalu masuk ke segmen ini menawarkan desain khas Mazda dan berbagai teknologi Mazda-7G.
Eclipse Cross Built-in Japan |
Info Promo, Hubungi:
ARI TRI WIBOWO
Mitsubishi Sales Authorized Dealers
Click On 👇🏼
☎️ 0813-9897-7574